BAB I . PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP
A. PERTUMBUHAN
B. PERKEMBANGAN
C. TAHAPAN PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN
MANUSIA
D. FAKTOR-FAKTOR PERTUMBUHAN dan
PERKEMBANGAN
PERTUMBUAN DAN PERKEMBANGAN
A. PERTUMBUHAN
I.
Gejala dan Sifat Pertumbuhan
Di dalam kehidupan kita sehari-hari pasti
kita selalu menemukan atau menyaksikan adanya gejala pertumbuhan. Semua makhluk
hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan merupakan perubahan yang dapat di ukur (kuantitatif) dan bersifat tetap serta tidak dapat menyusut kembali..
II. Proses Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan perubahan yang dapat di ukur (kuantitatif) dan bersifat tetap serta tidak dapat menyusut kembali..
II. Proses Pertumbuhan
Proses pertumbuhan dapat dilihat dari
pertambahan tinggi, berat, luas, dan volume pada makhluk hidup. Pertambahan itu
menggambarkan adan aya penambahan isis sel atau jaringan tubuh (biomassa). Biomassa tubuh pada tumbuhan berasal dari proses
fotosintesis dan penyerapan zat hara.
Hasil fotosintesis berupa :
* Zat Tepung, dan
* Zat Hara berupa mineral yang akan menjadi bahan pembentuk dan penyusun tubuh.
Hasil fotosintesis berupa :
* Zat Tepung, dan
* Zat Hara berupa mineral yang akan menjadi bahan pembentuk dan penyusun tubuh.
III.
Pola Pertmbuhan
Pertumbuhan memiliki pola tertentu. Secara
umum, pertumbuhan daun mengikuti pola sigmoid.
Pertumbuhan pada bakal lengan jenin manusi mengalami :
* Pembelahan
* Pemanjangan, dan
* Pembesaran
Pertumbuhan pada bakal lengan jenin manusi mengalami :
* Pembelahan
* Pemanjangan, dan
* Pembesaran
Pada pola Sigmoid, pertumbuhan terjadi
dalam 3 fase, yaitu sebagai berikut :
* Fase lambat yang dipercepat (fase logaritmik) atau eksponensial. Fase ini terjadi padsa massa awal pertumbuhan.
* Fase cepat dengan laju tetap (fase linier). Pada fase ini pertumbuhan berlangsung sangat cepat dengan laju yang konstan.
* Fase lambat yang dipercepat (fase logaritmik) atau eksponensial. Fase ini terjadi padsa massa awal pertumbuhan.
* Fase cepat dengan laju tetap (fase linier). Pada fase ini pertumbuhan berlangsung sangat cepat dengan laju yang konstan.
* Fase Penuaan (fase senescens). Pada petumbuhan ini
pertumbuhan semakin memperlambat hingga akhirnya berhenti tumbuh.
Pertumbuhan pola Sigmoid terjadi pada :
bunga, buah, dan biji tumbuhan.
* Pada tumbuhan semusim (annual) yang massa tumbuhnya terbatas, pertumbuhan batang juga pola sigmoid.
* Pada tumbuhan manuhun (perennial),massa perumbuhannya tidak terbatas atau tumbuh terus hingga ritme pertumbuhannya mengikuti musim.
* Pada musim kemarau akan tumbuh lambat, tetapi pada musim hujan akan tumbuh cepat sehingga pola tumbuh batangnya tidak sigmoid.
* Tubuh manusia juga tumbuh menurut pola sigmoid :
-Pada massa kanak-kanak, pertumbuhannya lambat lalu mengalami percepatan.
-Puncak massa pertumbuhan terjadi pada usia remaja, 12-17 tahun.
-Saat dewasa, laju pertumbuhannya akan semakin lambat, sampai akhirnya berhenti tumbuh (massa tua)
IV. Titik Tumbuh (Daerah Tumbuh)
* Pada tumbuhan semusim (annual) yang massa tumbuhnya terbatas, pertumbuhan batang juga pola sigmoid.
* Pada tumbuhan manuhun (perennial),massa perumbuhannya tidak terbatas atau tumbuh terus hingga ritme pertumbuhannya mengikuti musim.
* Pada musim kemarau akan tumbuh lambat, tetapi pada musim hujan akan tumbuh cepat sehingga pola tumbuh batangnya tidak sigmoid.
* Tubuh manusia juga tumbuh menurut pola sigmoid :
-Pada massa kanak-kanak, pertumbuhannya lambat lalu mengalami percepatan.
-Puncak massa pertumbuhan terjadi pada usia remaja, 12-17 tahun.
-Saat dewasa, laju pertumbuhannya akan semakin lambat, sampai akhirnya berhenti tumbuh (massa tua)
IV. Titik Tumbuh (Daerah Tumbuh)
a. Titik Tumbuh pada Tumbuhan
Tumbuhan mempunyai beberapa titik tumbuh, yaitu :
* pada ujung batang dan
* pada ujung akar.
Pertumbuhan ini juga disebut pertumbuhan primer.
Titik tumbuh pada tumbuhan terlihat dari perubahan-perubahan sel –sel parenkima pucuk menjadi beberapa jaringan.
Tumbuhan mempunyai beberapa titik tumbuh, yaitu :
* pada ujung batang dan
* pada ujung akar.
Pertumbuhan ini juga disebut pertumbuhan primer.
Titik tumbuh pada tumbuhan terlihat dari perubahan-perubahan sel –sel parenkima pucuk menjadi beberapa jaringan.
b. Daerah Tumbuh Hewan dan Manusia
* Daerah tumbuh pada hewan, khususnya pada tubuh hewan Vertebrata. Pertumbuhannya terjadi di seluruh jaringan tubuhnya.
* Daerah tumbuh pada hewan, khususnya pada tubuh hewan Vertebrata. Pertumbuhannya terjadi di seluruh jaringan tubuhnya.
* Daerah tumbuh pada
manusia, terjadi pada bagian rangka (tulang)
dan jaringan lainnya secara serasi. Pertumbuhan tulang terutama terjadi pada
tulang pipa dan tulang panjang. Pusat pertumbuhan tulang pipa adalah pada
bagian yang disebut ( cakra epifise )
B. PERKEMBANGAN
I. Gejala dan Sifat Perkembangan
Perkembangan merupakan proses perubahan fungsi menuju pendewasaan (maturasi) atau penuaan (senescens) pada sel, jaringan, atau organ sehingga terjadi diferensiasi dan spesialisasi.
* Proses perkembangan yang ke arah semakin meningkatnya fungsi atau kemampuan fisiologi daun disebut perkembangan progresif.
I. Gejala dan Sifat Perkembangan
Perkembangan merupakan proses perubahan fungsi menuju pendewasaan (maturasi) atau penuaan (senescens) pada sel, jaringan, atau organ sehingga terjadi diferensiasi dan spesialisasi.
* Proses perkembangan yang ke arah semakin meningkatnya fungsi atau kemampuan fisiologi daun disebut perkembangan progresif.
* Proses perkembangan
yang menuju ke arah mundur disebut perkembangan regresif.
II.
Proses Perkembangan
Salah satu perkembangan pada organisme adalah proses pembentukkan jaringan atau organ (morfogenesis).
* Proses ke arah perbedaan bentuk dan fungsi sel disebut (diferensiasi dan spesialisasi )
Dari proses perkembangan sel-sel parenkima daerah pucuk, dihasilkan beberapa jaringan yang meliputi :
a. Jaringan Epidermis (lapisan terluar kulit batang)
b. Jaringan Lapisan Kulit Korteks batang
c. Jaringan Floem (didaerah kulit)
d. Jaringan Kambium (antara lapisan kulit dan kayu batang)
e. Jaringan Xilem (kayu batang)
f. Jaringan Empulur
Salah satu perkembangan pada organisme adalah proses pembentukkan jaringan atau organ (morfogenesis).
* Proses ke arah perbedaan bentuk dan fungsi sel disebut (diferensiasi dan spesialisasi )
Dari proses perkembangan sel-sel parenkima daerah pucuk, dihasilkan beberapa jaringan yang meliputi :
a. Jaringan Epidermis (lapisan terluar kulit batang)
b. Jaringan Lapisan Kulit Korteks batang
c. Jaringan Floem (didaerah kulit)
d. Jaringan Kambium (antara lapisan kulit dan kayu batang)
e. Jaringan Xilem (kayu batang)
f. Jaringan Empulur
Proses perkembangan yang terkait dengan
pembentukkan organ secara umum disebut : Organogenesis.
Perkembangan (Lapisan Ektoderm, Mesoderm,
dan Endoderm menjadi Jaringan dan Organ pada Hewan :
Jaringan
Ektoderm
|
Jaringan
Mesoderm
|
Jaringan
Endoderm
|
* kulit
* rambut * kuku * seluruh sistem saraf termasuk sel reseptor, medula dan adrenal |
* Otot
* darah * pembuluh darah * jaringan konektif * tulang * ginjal * ureter *testis,mesenterium *ovarium, oviduk * uterus,sistem limfatik |
*
lapisan pada saluran pencernaan
*lapisan pada trakea * bronkus * paru-paru * lapisan pada uretra * kelenjar hati * pankreas |
III.
Bentuk Perkembangan
Contoh proses morfogenesis yang menarik pada hewan diantaranya sebagai beikut :
a. Perkembangan Embrio dari zigot sampai menjadi janin (fetus) yang siap lahir pada mamalia atau menetas pada hewan bertelur.
b. Metamorfosis, yaitu perkembangan individu secara bertahap
c. Metagenesis, yaitu pergiliran keturunan atau pergiliran generasi. Metagenesis pada hewan terjadi secara jelas pada Obelia sp. (Golongan Coelentera). Pergiliran yang terjadi adalah antara generasi seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Pada tumbuhan, pergiliran keturunan terjadi pada lumut dan paku.
Contoh proses morfogenesis yang menarik pada hewan diantaranya sebagai beikut :
a. Perkembangan Embrio dari zigot sampai menjadi janin (fetus) yang siap lahir pada mamalia atau menetas pada hewan bertelur.
b. Metamorfosis, yaitu perkembangan individu secara bertahap
c. Metagenesis, yaitu pergiliran keturunan atau pergiliran generasi. Metagenesis pada hewan terjadi secara jelas pada Obelia sp. (Golongan Coelentera). Pergiliran yang terjadi adalah antara generasi seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Pada tumbuhan, pergiliran keturunan terjadi pada lumut dan paku.
C. Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Pertumbuhan manusia terjadi secara tidak
teratur dan tidak tetap. Secara umum, hidup manusia dari awal hingga akhir
dapat dibedakan dalam 6 tahapan, yaitu sebagai berikut :
a. Masa Pranatal
b. Masa Balita
c. Masa Sekolah ( 6-12 tahun )
d. Masa Remaja ( Adolesens = 10-20 tahun )
Masa Dewasa dan Masa Tua
a. Masa Pranatal
b. Masa Balita
c. Masa Sekolah ( 6-12 tahun )
d. Masa Remaja ( Adolesens = 10-20 tahun )
Masa Dewasa dan Masa Tua
D. Faktor-Faktor Petumbuhan & Perkembangan
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan tanaman terdiri atas :
* Faktor Dalam ( Internal )
- Gen
Gen adalah materi dalam kromosom yang terdapat di inti sel ( nukleus ). Gen setiap hewan dan tumbuhan berbeda-beda walaupun masih dalam satu spesies karena ekspresi gen berbeda-beda untuk setiap individu.
- Hormon (zat tumbuh)
PERANAN HORMON PADA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan tanaman terdiri atas :
* Faktor Dalam ( Internal )
- Gen
Gen adalah materi dalam kromosom yang terdapat di inti sel ( nukleus ). Gen setiap hewan dan tumbuhan berbeda-beda walaupun masih dalam satu spesies karena ekspresi gen berbeda-beda untuk setiap individu.
- Hormon (zat tumbuh)
PERANAN HORMON PADA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
Jenis hormon
|
Peran dalam pertumbuhan dan perkembangan
|
1. Auksin
|
1. Memacu perpanjangan sel
2. Mengendalikan tumbuhnya tunas ketiak di bawah pucuk batang 3. Menentukan arah tumbuh batang atau cabang ke sumber cahaya 4. Bersama sitokinin mengatur diferensiasi dan spesialisasi pada proses pembentukan organ (batang, buah, daun, akar) 5. Mempertahankan vitalisasi jaringan atau menghambat penuaan |
2. Sitokinin
|
1. Memacu pembelahan sel pada jaringan
meristem (meristem pucuk, kambium)
2. Turut mengatur diferensiasi, spesialisasi dan pendewasaan organ
3. Mengendalikan pembelahan sel (mitosis)
pada daerah tumbuh (jaringan meristem)
4. Turut mengendalikan pembungaan |
3. Giberelin ( GA : Asam Giberelat )
|
1. Bersama auksin memacu pemanjangan sel
(pemanjangan batang)
2. Turut berperan menghambat penuaan organ 3. Memacu perkecambahan biji serelia (padi, jagung, gandum) 4. Turut mengatur pembungaan |
4. Etilen
|
1. Turut memacu pertumbuhan kecambah
2. Mempercepat pematangan buah pada buah klimaterik (pisang, avokad, anggur) 3. Turut mengatur pembungaan |
5. Asam Absisat (ABA)
|
1. Memacu penuaan yang dihasilkan pada
jaringan tua
2. Bersama GA mengendalikan perkecambahan, ABA sebagai pengendali (penghambat) perkecambahan 3. Memacu proses penuaan organ daun |
* Faktor Luar ( Eksternal )
- Lingkungan
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup juga dipengaruhi oleh lingkungan tempat ia tinggal. Fotosintesis dan penyerapan zat hara merupakan pembentukan biomassa pada tumbuhan.
- Nutrisi
Nutrisi sangat berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.Tumbuhan dan hewan membutuhkan nutrisi untuk mengahasilkan energi, membentuk sel, dan memperbaiki sel yang rusak.
Untuk tumbuh dan berkembang tumbuhan membutuhkan nutrisi, seperti :
- mineral
- kambium
- sulfur
- fosfor
- kalium
- magnesium
- nitrogen
- oksigen, karbon, hidrogen
- Lingkungan
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup juga dipengaruhi oleh lingkungan tempat ia tinggal. Fotosintesis dan penyerapan zat hara merupakan pembentukan biomassa pada tumbuhan.
- Nutrisi
Nutrisi sangat berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.Tumbuhan dan hewan membutuhkan nutrisi untuk mengahasilkan energi, membentuk sel, dan memperbaiki sel yang rusak.
Untuk tumbuh dan berkembang tumbuhan membutuhkan nutrisi, seperti :
- mineral
- kambium
- sulfur
- fosfor
- kalium
- magnesium
- nitrogen
- oksigen, karbon, hidrogen
0 komentar:
Posting Komentar