MACAM MACAM KARANGAN
DAN PENGERTIANNYA
Karangan argumentasi
adalah suatu karya tulis yang terdiri dari paragraf yang memuat mengenai suatu
gagasan, ide ataupun pendapat si penulis dan disertai fakta atau bukti yang
ada. Tujuan dibuatnya karangan argumentasi ini adalah untuk menyakinkan para
pembaca bahwa gagasan tersebut benar bahkan membuat pembaca mengikuti ide atau
gagasan yang dikemukakan oleh penulis. Untuk mencapai hal tersebut, di dalam
suatu karangan argumentasi terdapat contoh, bukti dan alasan yang mendukung
pendapat di dalamnya.
Karangan argumentasi
memiliki beberapa ciri yaitu berupa penjelasan mengenai suatu pendapat,
kemudian dilengkapi dengan fakta yang terjadi sebagai bukti atas adanya
pendapat tersebut, berisi sumber ide yang didasarkan atas pengalaman,
pengamatan dan penelitian, serta bagian penutupnya biasanya berupa kesimpulan.
BERIKUT INI ADALAH CONTOH KARANGAN ARGUMENTASI
Maraknya
Facebook di Indonesia
Facebook,
tak asing lagi rasanya mendengar kata itu. Tentu saja, bagaimana tidak? Sudah
lama sekali Facebook masuk dalam kehidupan di bumi ini. Facebook secara cepat
dapat menggantikan posisi Friendster. Hampir sebagian besar pengguna Friendster
(Fs) saat ini berganti dan beralih ke Facebook (FB). Ada apa gerangan dengan
semua ini?
Facebook
merupakan sebuah website yang berbasis jaringan sosial. Menurut pengamatan,
ternyata FB memberikan fasilitas yang cukup banyak bagi penggunanya. Di samping
fasilitas yang didapat, pengguna diberi kemudahan dalam mengakses, dan
kemudahan chating secara online dengan teman.
Di
Indonesia, sekarang ini sedang heboh – hebohnya mengenai Facebook. Tak hanya
kalangan remaja saja, anak SD bahkan orang tua pun tak sedikit yang gila
facebook. Begitu cepatnya Facebook menarik perhatian masyarakat. Bahkan,
sekarang ini, tak punya Facebook bisa dibilang tidak gaul.
Menurut
saya, Facebook memiliki dampak positif dan negatif dalam kehidupan. Positifnya,
facebook merupakan salah satu sarana untuk mengetahui dan mempelajari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat kita tidak “gaptek”
isttilahnya.
Namun
dilihat dari sisi negatifnya, bagi saya facebook lebih banyak merugikan.
Bagaimana tidak? Sebagai seorang pelajar, yang tentunya mempunyai kewajiban
untuk belajar, Facebook sangat mengganggu terhadap pelajaran saya, baik waktu
maupun konsentrasi untuk belajar. Hampir setiap hari orang-orang buka facebook,
hanya sekedar update status ataupun chatingan, dan banyak lagi. Dan itu hanya
buang-buang waktu saja, padahal masih banyak yang lebih penting yang harus
dikerjakan. Namun entah kenapa, facebook seakan menyihir para penggunanya.
Siapa sih sekarang yang tidak tahu Facebook?
Belakangan
ini, di masyarakat banyak kasus yang terjadi akibat Facebook. Contohnya saja,
kasus anak-anak perempuan yang di culik, akibat berkenalan dengan orang asing
di facebook. Ada pula yang melakukan penipuan melalui Facebook. Status Facebook
yang mungkinkata-katanya tidak tepat saja, bias menjadi masalah. Jadi sebenarnya
Facebook itu penting atau tidak ?
Karangan deskripsi
adalah suatu tulisan atau
karangan yang menggambarkan atau memaparkan suatu objek, lokasi, keadaan atau
benda dengan kata-kata. Biasanya apa yang kita gambarkan dalam karangan kita
merupakan hasil pengamatan panca indra kita.
BERIKUT INI ADALAH CONTOH
KARANGAN DESKRIPSI
Tepat
pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok
seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tertidur. Serta
dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk
mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk
menampakkan cahayanya. Aku berjalan kehalaman depan rumah tepat dihadapan ku
ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan terlihat sawah-sawah
milik para petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat
sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang
membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang
mencari rumput untuk makanan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan
kerbau. Didesa ku rata-rata penduduknya berprofesi sebagai petani.
Pagi ini terlihat sangat sibuk, dijalan-jalan terlihat ibu-ibu yang tengah berjalan menuju pasar untuk berjualan sayuran. Tetangga ku seorang peternak bebek juga tidak kalah sibuknya dengan orang-orang. Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebek-bebeknya kerawa dekat sawah untuk mencari makanan, bebek-bebek yang pintar mereka berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur.
Pagi ini terlihat sangat sibuk, dijalan-jalan terlihat ibu-ibu yang tengah berjalan menuju pasar untuk berjualan sayuran. Tetangga ku seorang peternak bebek juga tidak kalah sibuknya dengan orang-orang. Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebek-bebeknya kerawa dekat sawah untuk mencari makanan, bebek-bebek yang pintar mereka berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur.
Dihalaman
rumah kakek ku yang menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada
pohon mangga yang sedang berbuah sangat lebat, disamping kiri pohon mangga
terdapat pula pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan
disebelah kanan rumah ada pohon rambutan yang buahnya sangat manis rasanya.
Sungguh pemandangan yang indah desa yang sangat asri dan damai ini adalah desa
tempat tinggal kakek ku serta tempat kelahiran ku. Desa yang bernama Nambahdadi
ini adalah tempat yang paling sering aku kunjungi saat liburan. Selain bias
bertemu kakek dan nenek aku juga bias melihat pemandangan yang indah nan damai.
Karangan
ekposisi
bertujuan menyampaikan gagasan yang berupa fakta atau
hasil-hasil pemikiran dengan maksud untuk memberitahu atau menerangkan sesuatu
seperti masalah, mafaat, jenis, proses, rencana, atau langkah-langkah. Jadi,
ekposisi adalah tulisan yang bertujuan menjelaskan atau memberikan informasi
tentang sesuatu.
BERIKUT INI ADALAH CONTOH
KARANGAN EKSPOSISI
Dengan
segala potensi yang dimilikinya itu, televisi telah mendatangkan banyak
perdebatan yang tidak kunjung berakhir. Bagi orang dewasa, mungkin apa yang
ditampilkan oleh televisi itu bukanlah sebuah masalah besar, sebab mereka sudah
mampu memilih, memilah dan memahami apa yang ditayangkan di layar televisi.
Namun bagaimana dengan anak-anak? Dengan segala kepolosan yang dimilikinya,
belum tentu mereka mampu menginterpretasikan apa yang mereka saksikan di layar
televisi dengan tepat dan benar. Padahal Keith W. Mielke sebagaimana dikutip
oleh Arini Hidayati dalam bukunya berjudul ‘Televisi dan Perkembangan Sosial
Anak’ mengatakan bahwa:
“Masalah
paling mendasar bukanlah jumlah jam yang dilewatkan si anak untuk menonton
televisi, melainkan program-program yang ia tonton dan bagaimana para orang tua
serta guru memanfaatkan program-program ini untuk sedapat mungkin membantu
kegiatan belajar mereka.”(1998:74).
Dari
kutipan tersebut diatas jelas bahwa yang harus diwaspadai oleh para guru dan
orang tua adalah acara apa yang ditonton anak di televisi itu dan bukannya
berapa lama anak menonton televisi. Padahal kecenderungan yang ada justru
sebaliknya. Orang tua jarang benar-benar memperhatikan apa yang ditonton
anak-anaknya dan lebih sering melarang anak-anak agar jangan menonton televisi
terlalu lama karena bisa mengganggu jam belajar mereka.
Disamping
itu, apakah pernah pula terbersit dalam benak orang tua untuk ikut menonton
tayangan-tayangan televisi yang diklaim sebagai tayangan untuk anak-anak?
Pernahkan orang tua memperhatikan, apakah tayangan untuk anak itu memang sesuai
dengan usianya? Padahal disinilah peran orangtua menjadi sangat penting
artinya. Orang tualah yang menjadi guru, pembimbing, pendamping dan pendorong
pertumbuhan anak yang paling utama. Dari orangtualah anak pertama kali belajar
tentang sesuatu kebenaran dan kemudian menanamkan kepercayaan atas kebenaran
itu.
Sudah
menjadi tanggung jawab orang tua pula untuk selalu mendampingi anak-anak dalam
menonton televisi, memberikan pengertian dan penjelasan atas apa yang tidak
dimengerti oleh anak-anak. Memberikan penjelasan kenapa suatu tindak kekerasan
bisa terjadi dan apa akibat dari semua itu.
Orang tua
juga harus jeli dalam melihat program-program acara televisi yang ditonton oleh
anak. Apakah cocok dengan usianya, apakah bersifat mendidik atau justru malah
merusak moral si anak. Mungkin sebagai orang tua, tidak akan kesulitan untuk
langsung melarang seorang anak untuk menonton film-film dewasa yang mengandung
unsur seks dan kekerasan secara vulgar, karena dengan memandang sepintas lalu
saja sudah jelas diketahui bahwa acara tersebut tidak cocok untuk anak. Tetapi
pernahkah orangtua mengamati film-film kartun yang kelihatannya memang sudah
layak menjadi konsumsi anak-anak? Pernahkah orang tua peduli bahwa berbagai
tayangan film kartun Jepang yang mempertontonkan heroisme, seperti film seri
Kenji, Dragon Ball dan sebagainya telah menyebabkan seorang anak menjadi
seorang yang agresif? Demikian pula dengan tayangan film-film kartun yang penuh
romantisme seperti Sailor Moon? Dan bagaimana pula dengan film-film yang lain?
Sebuah
penelitian menyebutkan bahwa tingkat pornografi pada film kartun anak-anak itu
cukup tinggi, dan diantara film-film kartun anak di Asia, film kartun produksi
Jepang menempati posisi paling tinggi dalam penayangan unsur pornografi.
Sebagai contoh, Film Seri Crayon Sinchan yang sekarang begitu di gemari di
Indonesia, ternyata di Jepang sendiri film tersebut tidak diperuntukkan untuk
konsumsi anak-anak melainkan untuk konsumsi orang dewasa yang ingin kembali ke
masa kanak-kanak. Akibatnya saat ini muncul perdebatan yang cukup seru dalam
membahas masalah film seri Crayon Sinchan ini.
Sebuah
tulisan di Jawa Pos yang mengetengahkan keprihatinan terhadap film tersebut
mengatakan bahwa sosok Sinchan itu tidak cocok untuk menjadi teladan bagi
anak-anak. Sinchan sering bertindak kurang ajar dan kekurang ajarannya itu
sering mengarah ke masalah seks. Sebagai anak kecil, Sinchan sering bermimpi
tentang perempuan-perempuan dengan bikini dan ia pun senang sekali
menyingkapkan rok ibunya.
Memang
dikatakan oleh Joseph T. Klapper bahwa media bukanlah penyebab perubahan
satu-satunya melainkan ada faktor-faktor lain yang menengahi (mediating
factors). Namun bagaimanapun juga, jika mengacu pada teori efek media maka
terdapat teori Belajar, dimana seseorang itu belejar melakukan sesuatu dari
media. Seorang anak bisa dengan fasihnya menirukan ucapan atau lagu-lagu yang
di dengarnya di televisi. Mereka pun dengan segala kepolosan dan keluguannya
sering pula menirukan segala gerak dan tingkah laku tokoh idolanya di televisi.
Dengan demikian tidaklah mustahil jika anak-anak pun akan menirukan kenakalan
Sinchan dengan segala kekurang ajarannya. Atau menirukan tindakan Superman
ketika menumpas kejahatan dengan memukuli anak lain yang dianggapnya sebagai
musuh. Dan ini menjadi langkah pembenar setiap anak-anak berbuat sesuatu, yang
bisa jadi melanggar norma umum yang ada di tengah masyarakat kita.
Langkah Antisipasi
Langkah Antisipasi
Bagaimanapun
juga kehadiran televisi merupakan sebuah kebutuhan, tidak sekadar sebagai
sarana untuk memudahkan kita mengakses setiap informasi tapi juga berperan
sebagai sarana penghibur yang mudah untuk kita dapatkan. Tetapi, tetap saja
efek negatif selalu ada dan ini perlu untuk diantisipasi secara serius. Apalagi
kalau yang terkena dampaknya adalah anak-anak yang notabene mereka akan menjadi
iron stock di masa datang. Secara khusus penulis berharap
orang tua yang secara langsung berhubungan dan berkaitan dengan pengaruh
televisi terhadap anak-anak bisa mengambil langkah-langkah nyata. Walaupun
tidak menutup kemungkinan memberikan alternatif solusi terhadap pihak terkait
seperti pihak media televisi dan para pemerhati media secara umum. Pertama,
jelas perlu ada sosialisasi secara massif kepada para orang tua tentang bahaya
program yang ada di televisi pada setiap media yang ada, termasuk koran ini dan
juga diperlukan kewaspadaan yang penuh dengan tidak membiarkan anak-anak
menonton televisi dengan bebas. Meskipun label pihak televisi yang diberikan
adalah acara untuk anak. Kedua, perlu penjagaan program acara televisi secara
langsung dengan cara mendampingi waktu anak-anak menonton televisi dan
sekaligus bisa memberi penjelasan saat dibutuhkan. Untuk itu, kesiapan orang
tua untuk mendampingi di tengah kesibukan seabrek kegiatan mutlak diperlukan.
Ketiga, perlu diupayakan pemberdayaan masyarakat dengan diadakan lembaga
kontrol yang bisa memberi masukan dan kajian kritis tentang isi program siaran
televisi dan dampak yang ada.
Karangan
Narasi
merupakan
karangan yang biasanya dihubung - hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu
sebuah karangan narasi atau paragraf narasinya hanya kita temukan dalam novel.
Cerpen, atau hikayat 1. Narasi juga merupakan karangan kisahan yang memaparkan
terjadinya sesuatu peristiwa, baik peristiwa kenyataan, maupun peristiwa rekaan
2.
Secara sederhana,
narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian
dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi
suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur
pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut
plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot
atau alur.
BERIKUT INI CONTOH
KARANGAN NARASI
Ketika bangun pada hari Senin
pagi, aku sangat terkejut karena melihat jam
di kamar telah menunjukkan pukul 06.30 WIB. Aku
langsung bangun dan menuju ke kamar mandi.
Sampai di kamar mandi tiba-tiba aku terpeleset dan
hampir saja mencederaiku.
Setelah mandi, aku
berpakaian sekolah, sarapan pagi lalu berangkat sekolah dengan menggunakan
sepeda motor. Sesampainya di sekolah kulihat tasku untuk mengambil topi. Betapa
terkejutnya aku, ternyata topiku tidak ada di dalam tas. Karena hari itu
hari senin (ada upacara bendera) aku pulang ke rumah untuk mengambil topi.
Selesai mengambil topi aku kembali lagi ke sekolah dengan menaiki sepeda motor.
Tiba-tiba di jalan motorku mogok, setelah diperiksa ternyata bensinnya habis.
Terpaksa kudorong motor untuk mencari tempat penjualan bensin eceran. Untunglah
tempat penjualan bensin itu tidak jauh. Aku membeli satu liter bensin dan
langsung tancap gas menuju ke sekolah.
Setibanya di sekolah
ternyata murid-murid sudah berkumpul di lapangan. Upacara hampir saja dimulai.
Aku pun tergesa-gesa berlari menuju ke lapangan upacara. Ketika upacara dimulai
kepala sekolah langsung memberi pengarahan tentang tata tertib sekolah.
Tiba-tiba datanglah seorang guru untuk memeriksa kerapian murid-muridnya, dan
sialnya rambutku dinilai panjang oleh guru. Dengan leluasa serta tak kuasa kumenolak
gunting yang ada digengaman guru mencabik-cabik rambutku.
Dengan rambutku yang
tak karuan, aku langsung masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran. Rupaya
pelajaran tersebut mempunyai pekerjaan rumah (PR) dan aku lupa mengerjakan
tugas tersebut lalu dihukum oleh guru untuk membuat tugas itu sebanyak tiga
kali.
Aku langsung
mengerjakan tugas itu. Sebelum aku mengerjakannya jam pelajaran pun habis lalu
aku disuruh menulis beberapa kali lipat lagi oleh guru. Ketika sedang
mengerjakan tugas itu, teman-teman ribut di kelas karena jam pelajarannya
kosong. Dengan senangnya teman-teman pun bermain di kelas sehingga aku pun
merasa terganggu. Aku menegurnya supaya tidak ribut lagi, ternyata mereka tidak
senang dan tidak terima atas teguranku. Temanku tadi langsung merobek tugas
yang sedang kubuat. Aku merasa kesal dan tanpa basa-basi lagi aku langsung
menghajarnya sehingga terjadilah perkelahian. Kemudian kami dipanggil wali
kelas ke kantor untuk menyelesaikan masalah tersebut. Aku ceritakan masalah
tersebut dan kami pun disuruh untuk bermaaf-maafan. Setelah itu kami disuruh
untuk melupakan masalah tersebut, akhirnya lonceng pun berbunyi menandakan
pulang sekolah. Kami pun langsung pulang ke rumah. Setibanya di rumah aku
merasa senang karena permasalahan tersebut telah selesai. Aku bercerita tentang
kejadian-kejadian yang aku alami di sekolah tadi dengan orang tuaku. Orang
tuaku pun menasehati agar selalu mengerjakan tugas tersebut dan mentaati
peraturan tata tertib yang ada di sekolah.
Karangan
Persuasi
adalah jenis karangan yang di samping mengandung alasan-alasan dan
bukti atau fakta, juga mengandung ajakan atau imbauan agar pembaca mau menerima
dan mengakui pendapat atau kemauan penulis.
BERIKUT INI
ADALAH CONTOH KARANGAN PERSUASI
Narkoba adalah singkatan dari
Narkotika dan Obat Berbahaya. Selain “Narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan
khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah NAPZA yang
merupakan (singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) yang berarti
bahan atau zat yang jika di masukkan kedalam tubuh manusia, baik secara
oral/diminum, dihirup, maupun disuntikkan, dapat mengubah pikiran, suasana hati
atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan
(adiksi) fisik dan psikologis. Semua istilah ini baik “Narkoba” atau NAPZA,
mengacu pasa sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi
penggunaannya.
Menurut pakar kesehatan, narkoba
sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat
hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini
pemanfaatannya disalahgunakan,
diantaranya dengan pemakaian yang telah diluar batas dosis (over dosis),
hal tersebut dikarenakan berbagai alasan mulai dari keinginan untuk coba-coba,
bersenang-senang, ikutan trend/gaya, lambing status social, ingin melupakan
persoalan, dan lain-lain maka narkoba disalahgunakan. Penggunaan terus-menerus
dan berkelanjutan akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga
kecanduan.
Penyalahgunaan terhadap narkoba
sangat dipengaruhi oleh pergaulan bebas remaja sekarang. Penolakan untuk ajakan
mencoba merasa gengsi diucapkan, itu karena pikiran tidak gaul jika belum
mencicipi narkoba. Apalagi di era sekarang dimana segala sesuatu mudah di
dapatkan termasuk untuk mendapatkan barang yang berwujud bubuk putih tersebut.
Dampak yang paling fatal dari penyalahgunaan narkoba ini adalah over dosis yang
mengakibatkan kematian. Dari data BNN, sekitar 15.000 orang harus meregang nyawa
setiap tahunnya akibat pemakaian narkoba, dimana 78% nya adalah remaja. Begitu
banyaknya dampak yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba ini, setidaknya
remaja bisa berpikir lebih bijaksana lagi sebelum mencoba hal-hal baru.
Begitu besarnya bahaya barkoba
nampaknya kurang diperhatikan oleh remaja yang masih bermental labil. Yang terpikir oleh mereka hanyalah kesenangan
sesaat yang ditimbulkan oleh narkoba. Padahal narkoba yang dikonsumsi secara terus
menerus dan juga dalam dosis yang tidak sesuai dapat menyebabkan rusaknya organ
tubuh (seperti jantung, paru-paru, hati, ginjal, pembuluh darah dan juga system
saraf pusat/otak) yang pastinya dapat merusak masa depan remaja tersebut.
Rusaknya organ reproduksi yang akan menyulitkan untuk mendapatkan keturunan,
HIV/AIDS (yang hingga sekarang belum ditemukan obat untuk mengatasinya), hingga
gangguan psikologis (tidak percaya diri, malas sehingga menjauhkan diri dari
prestasi) dan dampak social (dijauhi dari pergaulan social yang nantinya mengakibatkan
kehidupan si remaja semakin terkucilkan). Bangsa ini akan kehilangan remaja
yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS.
Kehidupan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa, karena
remaja adalah pemegang tongkat estafet dan penerus bangsa disaat akan datang.
Penyalahgunaan narkoba adalah
penggunaan narkoba diluar keperluan medis tanpa pengawasa dokter, merupakan
perbuatan melanggar hukum yang tertuang dalam (pasal 59 UU No.5 Tahun 1997, tentang
Psikotropika) dan (Undang-Undang No.22, tahun 1997 tentang Narkotika).
Sedangkan dalam pandangan agama islam penyalahgunaan narkoba dan meminum
minuman beralkohol merupakan dosa besar, sebagaimana terdapat dalam (Q.S.
Al-Baqarah, 2:219 dan Q.S. Al-Maidah, 5:91). Setiap zat, bahan atau minuman
yang dapat memabukkan dan melemahkan akal sehat, seperti halnya minuman
bralkohol, haram hukumnya dalam (H.R. Abdullah bin Umar.R.a).
Upaya pencegahan terhadap
penyebaran narkoba dikalangan pelajar, sudah sebaiknya menjadi tanggung jawab
kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dam
masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terutama
remaja/pelajar saat ini. Sampai sekarang
belum ada pengobatan yang begitu efektif untuk para penderita pemakai narkoba
yang besar. Orang-orang yang memakai narkoba sama halnya dengan membeli tiket
satu jam perjalanan tanpa bisa kembali lagi. Itu artinya meskipun terasa ada
kesembuhan tetapi masih ada pengaruh yang membahayakan. Bukan hanya dampak
terhadap kesehatan apabila kita memakai narkoba tetapi kita juga bisa mendapat
hukuman. Jadi apapun alasannya narkoba bukan jalan untuk membantu kenikmatan
atau kesenangan hidup.
Berbicara tentang narkoba
sepertinya kasus penyalahgunaan di Negara kita tidak pernah ada habisnya.
Berdasarkan data dari Badan Narkotikan Nasional (BNN) hingga tahun 2008 saja
jumlah pengguna narkoba di Inonesia mencapai 3,2 juta orang. Dari jumlah ini
32% nya adalah pelajar dan juga mahasiswa.
Jangan pernah merima ajakan untuk
mencoba memakai narkoba. HINDARI NARKOBA SEBELUM NARKOBA MENJERATMU. Karena
penyalahgunaan narkoba adalah bayang-bayang kematian dalam hidup, juga akan
menghapus impian hidupmu, bahkan kepribadianmu.
Untuk itu apapun
alasannya, dan sebabnya jangan pernah mengkonsumsi obat terlarang tersebut
apalagi hanya untuk pergaulan semata. Karena narkoba hidup malu matipun malu.
Sama sekali tidak ada manfaat dari pemakaian narkoba itu sendiri.
·
AWAS KAMU NYOBA….. KETAGIHAN
KAMU MAKE…. KEMATIAN
·
SAY NO TO DRUGS !
·
NARKOBA ADALAH PEMBUNUH BERDARAH DINGIN !!
JAUHI ATAU MATI !!
pengertian paragraf campuran adalah
paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal dan akhir paragraf
contoh
1
“Malam harinya kami mulai sibuk.
Barang sewaan mulai berdatangan. Tenda dipasang langsung oleh petugas. Keluarga
inti berbincang-bincang merancang bagaimana arena harus diatur. Di mana tempat
duduk anak yang dikhitan, di mana kursi undangan, tempat pembawa acara,
pembicara, dan sebagainya. Sebagian menyiapkan dipan tempat khitanan dengan
hiasan-hiasan spreinya. sebagian tetap di dapur menyiapkan makan selanjutnya.
Ada pula yang membuat panganan untuk penambah makanan kecil. Pokoknya semua
bekerja.”
Gagasan utama paragraf tersebut
terdapat diawal dan diakhir paragraf (Campuran), yaitu:
Malam harinya kami mulai sibuk.
Pokoknya semua bekerja.
contoh
2
“Rasa hormat terhadap peraturan itu
selalu mengalami perkembangan. Anak kecil sampai kira kira berumur delapan
tahun memiliki rasa hormat bercampur rasa takut terhadap peraturan. Bagi anak
peraturan ini bersifat mistis dan tidak tahu dari mana peraturan itu datang.
Saat ini anak belum ada pengalaman yang memadai untuk merumuskan peraturan
sehingga tidak dapat lain peraturan harus dipandang sebagai sesuatu yang suci
dan tidak dapat diganggu gugat. Sementara itu , untuk mencapai otonomi, seorang
anak harus keluar dari tahap heteronomi. Cara mencapainya adalah melalui
aktivitas- aktivitas kokoperatif dalam hubungan saling menghormati dan tidak
terdapat hubungan otoritas. Arah perkembangan rasa hormat kepada peraturan itu
adalah mengerti peraturan peraturan secara otonom dan melaksanakannya.”
Gagasan utama paragraf tersebut
terdapat diawal dan diakhir paragraf (Campuran), yaitu:
Rasa hormat terhadap peraturan itu
selalu mengalami perkembangan.
Arah perkembangan rasa hormat kepada
peraturan itu adalah mengerti peraturan peraturan secara otonom dan
melaksanakannya.
contoh
3
“Pasar modal berbeda dengan pasar
uang. Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik
dalam bentuk uang ataupun modal sendiri. Jika pasar modal merupakan untuk surat
berharga berjangka panjang, maka pasar uang (money market) pada sisi yang lain
merupakan pasar surat berharga jangka pendek. Baik pasar modal maupun pasar
uang merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market).”
Gagasan utama paragraf tersebut
terdapat diawal dan diakhir paragraf (Campuran), yaitu:
Pasar modal berbeda dengan pasar uang.
Baik pasar modal maupun pasar uang
merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market).
contoh
4
“Kondisi perairan Sulawesi Utara
(Sultra) kini sangat memprihatinkan karena menjadi lahan pengeboman oleh oknum-
oknum yang tidak bertanggung jawab. Hal ini dikatakan instruktur Selam, Rio
Hariyanto, di depan peserta Diklat Selam dan Metedologi Penelitian Terumbu
Karang di Pulau Bakori, Soropiah , Kabupaten Kendari, Sultra baru- baru ini.
Dikatakan olehnya, maraknya pengeboman ikan dengan bahan peledak di perairan
sultra akhir-akhir ini, merupakan ancaman bagi upaya menjual potensi objek
wisata bahari daerah Sultra ini. Kepada Wisman maupun domestik, ia menyatakan
pula, selama lima hari berada di objek wisata Bahari Pulau Bokori, tak
henti-hentinya ia mendengar letusan bom ikan bagaikan perang di tengah laut. Ia
bersama peserta diklat yang melakukan penyelaman menyaksikan secara langsung
kondisi terumbu karang yang hampoir 100 persen rusak berat akibat pengeboman.”
Gagasan utama paragraf tersebut
terdapat diawal dan diakhir paragraf (Campuran), yaitu:
Kondisi perairan Sulawesi Utara
(Sultra) kini sangat memprihatinkan karena menjadi lahan pengeboman oleh oknum-
oknum yang tidak bertanggung jawab.
Ia bersama peserta diklat yang
melakukan penyelaman menyaksikan secara langsung kondisi terumbu karang yang
hampoir 100 persen rusak berat akibat pengeboman.
Definisi
paragraf deduktif ialah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan
persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat
penjelas. Biar lebih mudah dipahami paragraf deduktif adalah paragraf yang
mempunyai kalimat utama di awal paragraf. Contoh paragraf deduktif disebut juga
dengan paragraf umum-khusus.
Ciri ciri dari contoh
paragraf deduktif adalah :
1. kalimat utama berada di
awal paragraf.
2. kalimat disusun dari
pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan.
CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF
CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF
Contoh paragraf deduktif 1
Ketika Perang Dunia II, banyak kapal
laut logistik Jepang ditenggelamkan oleh armada perang Amerika. Keadaan itu
membuat “negeri matahari terbit” ini melirik minyak jarak untuk menggerakkan
mesin-mesin perangnya. Tidak hanya truk dan tank, bahkan pesawat terbang pun
menggunakan bahan bakar minyak jarak.
Gagasan utama paragraf tersebut
terdapat diawal paragraf (Deduktif), yaitu Ketika Perang Dunia II, banyak kapal
laut logistik Jepang ditenggelamkan oleh armada perang Amerika.
Contoh paragraf deduktif 2
Penggunaan bahasa Indonesia di seluruh
Indonesia dewasa ini belum dapat dikatakan seragam. Perbedaan dalam struktur
kalimat, lagu kalimat, dan ucapan terlihat dengan mudah. Pemakiaan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pergaulan sering dikalahkan oleh bahasa daerah.
Di lingkungan persuratkabaran, radio,
dan televisi sudah terjaga dengan baik. Para pemuka kitapun pada umumnya belum
memperlihatkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Fakta-fakta
di atas menunjukan bahwa pengajaran bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.
Gagasan utama paragraf tersebut
terdapat diawal paragraf (Deduktif), yaitu Penggunaan bahasa Indonesia di
seluruh Indonesia belum seragam.
Contoh paragraf deduktif 3
Pada hakekatnya pekerja adalah aset
perusahaan yang perlu mendapat perlindungan mengenai keselamatan dan kesehatan
kerjanya. Pada masa lalu program keselamatan kerja bersifat mengatasi
kecelakaan yang sudah terjadi tetapi sekarang lebih bersifat preventif yakni
memperkirakan apa yang akan terjadi. Bila akibat kerja dapat dihindarkan perlu
dilakukan upaya kuratif dan rehabilitatif. Pekerja yang mengalami cacat kerja
akan dievaluasi serta ditetapkan tingkat kecocokannya sebelum menerima
Jamsostek.
Gagasan utama paragraf tersebut
terdapat diawal paragraf (Deduktif), yaitu pekerja adalah aset perusahaan yang
perlu mendapat perlindungan mengenai keselamatan dan kesehatan kerjanya.
Pengertian
paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan
penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Biar lebih mudah
dan gampang memahaminya contoh paragraf induktif sama saja dengan paragraf yang
mempunyai kalimat utama di akhir paragraf.
1. Contoh paragraf induktif pertama.
Setelah diadakan
peninjauan ke wilayah kampung XYZ Surabaya, diketahui persentase penggunaan
listrik di RW 01 desa tersebut sebanyak 92%. Rumah penduduk yang telah
menggunakan listrik, di RW 02 sebanyak 87%, RW 03 sebanyak 100%, dan RW 04
sebanyak 95%. Boleh dikatakan, di Kampung XYZ Surabaya, 93% rumah penduduk
sudah menggunakan listrik.
2. Contoh paragraf induktif kedua
Di era zaman globalisasi
ini, banyak orang yang memiliki Handphone. Itu disebabkan, karena sekarang
mereka bisa memiliki Handphone dengan harga murah dan banyak model nya.Bahkan
anak sekolah dasar pun tidak mau kalah. Mereka membawa handphone ke sekolah. Begitu
juga dengan ibu-ibu.Ibu-ibu zaman sekarang sudah menjadikan handphone sebagai
barang wajib yang harus dimiliki. Hal ini menunjukkan bahwa sekarang Handphone
dianggap sebagai barang yang sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari.
3. Contoh paragraf induktif ketiga
Pada era kita sekarang
ini, teknologi seakan terus berkembang semakin cepat. Tak terkecuali teknologi
informasi dan komunikasi yang sepertinya sudah menjadi kebutuhan setiap orang.
Oleh karena itu, penguasaan terhadap teknologi informasi dan komunikasi mutlak
diperlukan agar kita tidak tertinggal di era global ini.
4. Contoh paragraf induktif keempat
Setiap orang tua tentu
berharap anaknya kelak menjadi orang sukses. Indikator kesuksesan biasanya
dilihat dari pekerjaan. Itulah mengapa banyak orang tua yang berbondong-bondong
mengirimkan anaknya ke sekolah-sekolah favorit dengan harapan agar nantinya
sang anak dapat bersaing di dunia kerja yang semakin keras. Pendidikan yang
tepat bagi anak sebenarnya tidak harus sealu dengan mengirimkan mereka ke
sekolah faforit, melainkan dengan cara mengarahkan sang anak sesuai minat dan
bakat mereka. Oleh karena itu, orang tua sebenarnya memiliki peran yang sangat
penting untuk menentukan pekerjaan apa yang sesuai dengan sang anak.
5. Contoh paragraf induktif kelima
Pada era persaingan dunia
kerja yang semakin kompetitif seperti saat ini. Seseorang yang menguasai Bahasa
Inggris otomatis akan memiliki peluang yang lebih besar di dunia kerja.
Sebaliknya, orang yang tidak memiliki kemampuan Bahasa Inggris peluangnya akan
semakin kecil untuk memasuki dunia kerja khususnya untuk dapat diterima sebagai
karyawan. Itulah kenapa penguasaan Bahasa Inggris sangat diperlukan untuk
menambah kompetensi di dunia kerja.
0 komentar:
Posting Komentar