MATERI
IPA
SISTEM PERNAPASAN
SISTEM PERNAPASAN
RIRIN
SULISTYOWATI
FKIP
/ PGSD
UNIVERSITAS
PAKUAN BOGOR
2013
SISTEM
PERNAPASAN
Pernapasan
(respirasi) diartikan sebagai proses untuk menghasilkan energi.
A.
Respirasi Sel
Di bagi menjadi 2 macam :
* Respirasi Luar :meliputi proses bernapas / mengambil O2 dan pengeluaran CO2 .
* Respirasi Dalam :respirasi sel karena ini terjadi di dalam sel, yaitu :sitoplasma dan mitokondria.
Di bagi menjadi 2 macam :
* Respirasi Luar :meliputi proses bernapas / mengambil O2 dan pengeluaran CO2 .
* Respirasi Dalam :respirasi sel karena ini terjadi di dalam sel, yaitu :sitoplasma dan mitokondria.
Respirasi
sel terdiri dari 4 tahapan, yakni :
1. Glikolisis
Rangkaian reaksi enzimatis yang memecahkan glukosa menjadi asam piruvat. Reaksi ini melepaskan sejumlah energi dalam energi dalam bentuk ATP dan NADH, terjadi di sitoplasma dan tidak memerlukan oksigen.
Reaksinya :: C6 H12 O6 → 2 asam piruvat +2 ATP + 2 NADH2
1. Glikolisis
Rangkaian reaksi enzimatis yang memecahkan glukosa menjadi asam piruvat. Reaksi ini melepaskan sejumlah energi dalam energi dalam bentuk ATP dan NADH, terjadi di sitoplasma dan tidak memerlukan oksigen.
Reaksinya :: C6 H12 O6 → 2 asam piruvat +2 ATP + 2 NADH2
2. Dekarboksilasi Oksidatif
Sebelum memasuki siklus krebs, asam piruvat diubah terlebih dahulu menjadi asetil ko-A menghasilkan NADH dan CO2
Sebelum memasuki siklus krebs, asam piruvat diubah terlebih dahulu menjadi asetil ko-A menghasilkan NADH dan CO2
3. Siklus Krebs
yaitu serangkaian reaksi metabolisme yang mengaksidasi asetil ko-A, menghasilkan 2FADH2 , 6 NADH , 2 ATP , 4 CO2 .
yaitu serangkaian reaksi metabolisme yang mengaksidasi asetil ko-A, menghasilkan 2FADH2 , 6 NADH , 2 ATP , 4 CO2 .
4. Transfer Elektron
yaitu serangkaian reaksi yang melibatkan sistem pembawa elektron, ditransfer dengan reaksi-reaksi redoks dan dibantu oleh enzim sitokrom, plastokuinon, plastosianin, perodoksin dan flavoprotein , dan akan menghasilkan H2O .
yaitu serangkaian reaksi yang melibatkan sistem pembawa elektron, ditransfer dengan reaksi-reaksi redoks dan dibantu oleh enzim sitokrom, plastokuinon, plastosianin, perodoksin dan flavoprotein , dan akan menghasilkan H2O .
Respirasi
Internal di bagi berdasarkan kebutuhan oksigennya, yaitu :
*Respirasi Aerob >> rangkaian reaksi enzimatik yang mengubah glukosa menjadi CO2, H2O dan energi.
* Respirasi Anaerob (Fermentasi) >> rangkaian eraksi enzimatik yang mengubah glukosa secara tidak sempurna karena kadar oksigen yang rendah.
*Respirasi Aerob >> rangkaian reaksi enzimatik yang mengubah glukosa menjadi CO2, H2O dan energi.
* Respirasi Anaerob (Fermentasi) >> rangkaian eraksi enzimatik yang mengubah glukosa secara tidak sempurna karena kadar oksigen yang rendah.
B.
Sistem Pernapasan Manusia
Pada manusia jalur udara pernapasan untuk menuju sel tubuh adalah :
Rongga Hidung → Faring → Laring → Trakea → Bronkus → Paru-paru → Alveolus → Sel tubuh
Pada manusia jalur udara pernapasan untuk menuju sel tubuh adalah :
Rongga Hidung → Faring → Laring → Trakea → Bronkus → Paru-paru → Alveolus → Sel tubuh
1.
Rongga Hidung
Yaitu tempat paling awal yang dilewati udara pernapasan, udara masuk melalui lubang menujju rongga hidung dilengkapi rambut kecil (silia) dan selaput lendir.
Yaitu tempat paling awal yang dilewati udara pernapasan, udara masuk melalui lubang menujju rongga hidung dilengkapi rambut kecil (silia) dan selaput lendir.
2.
Faring (Rongga Tekak)
Yaitu rongga pertigaan ke arah kerongkongan (esofagus), saluran pernapasan (Batang Tenggorok) dan saluran ke rongga hidung.
Yaitu rongga pertigaan ke arah kerongkongan (esofagus), saluran pernapasan (Batang Tenggorok) dan saluran ke rongga hidung.
3.
Laring
Dari faring udara masuk ke laring di dalamnya terdapat selaput udara yang ketegangannya di atur oleh serabut otot sehingga dapat menghasilkan suara dengan nada tinggi / rendah.
Dari faring udara masuk ke laring di dalamnya terdapat selaput udara yang ketegangannya di atur oleh serabut otot sehingga dapat menghasilkan suara dengan nada tinggi / rendah.
4.
Trakea
Yaitu penghubung antara mulut dengan cabang batang tenggorok (Bronkus).
Yaitu penghubung antara mulut dengan cabang batang tenggorok (Bronkus).
Terdapat 3
lapisan berturut-turut dari dalam, yaitu :
* Lapisan Epitelium
* Lapisan terluar yang terdiri atas jaringan pengikat
* Lapisan
* Lapisan Epitelium
* Lapisan terluar yang terdiri atas jaringan pengikat
* Lapisan
5.
BRONKUS dan PARU-PARI
*Paru-paru kiri : 2 lobus dan 2 bronkus
* Paru-paru kanan : 3 lobus dan 3 brokus
* Paru-paru kanan : 3 lobus dan 3 brokus
Brokus kiri posisinya lebih mendatar
dibandingkan yang kanan. Cabang bronkus disebut : Bronkiolus
Brokiolus berakhir sebagai gelembung-gelembung udara yang diding luarnya mempunyai gelembung halus yang disebut Alveolus dan bersifat elastis.
Selaput pembungkus paru-paru sebelah kanan disebut : Pleura Viseralis
Selaput pembungkus paru-paru sebelah kiri disebut : Pleura Parietalis.
Brokiolus berakhir sebagai gelembung-gelembung udara yang diding luarnya mempunyai gelembung halus yang disebut Alveolus dan bersifat elastis.
Selaput pembungkus paru-paru sebelah kanan disebut : Pleura Viseralis
Selaput pembungkus paru-paru sebelah kiri disebut : Pleura Parietalis.
1.Proses
Pernapasan
*proses pengambilan udara masuk ke dalam tubuh disebut:Inspirasi
*prses peneluaran udara dari dalam tubuh disebut:Ekspirasi
*proses pengambilan udara masuk ke dalam tubuh disebut:Inspirasi
*prses peneluaran udara dari dalam tubuh disebut:Ekspirasi
Terdapat 2
macam mekanisme pernapasan, yaitu :
a. Pernapasan Dada
terjadi karena gerakan tulang rusuk oleh otot-otot antar tulang rusuk (interkostal)
Inspirasi :terjadi jika otot-otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat ke atas dan tulang dada pun terangkat. Akibatnya rongga dada membesar, maka paru-paru juuga membesar. Sehingga tekanan udara paru-paru berkurang dan udara dari luar masuk.
Ekspirasi : Terjadi jika otot antar rusuk relaksasi, tulang rusuk dan dada turun kembali ke dudukan semula, rongga dada pun mengecil. Volume paru-paru kurang tekanan bertambah akibatnya udara keluar.
a. Pernapasan Dada
terjadi karena gerakan tulang rusuk oleh otot-otot antar tulang rusuk (interkostal)
Inspirasi :terjadi jika otot-otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat ke atas dan tulang dada pun terangkat. Akibatnya rongga dada membesar, maka paru-paru juuga membesar. Sehingga tekanan udara paru-paru berkurang dan udara dari luar masuk.
Ekspirasi : Terjadi jika otot antar rusuk relaksasi, tulang rusuk dan dada turun kembali ke dudukan semula, rongga dada pun mengecil. Volume paru-paru kurang tekanan bertambah akibatnya udara keluar.
b. Pernapasan perut
No.
|
Inspirasi
|
Ekskresi
|
1
|
Otot
berkonstraksi (diagfragma,mendatar, rusuk naik )
|
Otot
Inspirasi mengendur (diagfragma naik)
|
2
|
Rongga
dada membesar
|
Rongga dada mengecil
|
3
|
Paru-paru mengembang
|
Paru-paru mengerut
|
4
|
Tekanan
udara di dalam Intrapulmonari menurun hingga 1 mmHg
|
Tekanan udara di dalam Intrapulmonari naik
menjadi lebih dari 1 mmHg
|
5
|
Udara
mengalir ke paru-paru sampai tekanan udara menjadi 0
|
Udara keluar sampai tekanan udara menjadi 0
|
2.
Udara Pernapasan
Udara pernapasan / volume tidal adalah : volume udara
inspirasi
dan ekspirasi lebih kurang 500 ml dalam keadaan normal.
* Dari 500 ml udara umumnya 350 ml sampai paru-paru
* Dari 500 ml udara umumnya 150 ml sampai di saluran pernapasan.
Para olahragawan dapat menambah udara cadangan Inspirasi (udara Komplementer) lebih kurang 1500 ml.
Para olahragawan dapat menambah udara cadangan ekspirasi(udara Suplementer) lebih kurang 1500 ml juga.
Udara Residu : udara sisa yang selalu berada dalam paru-paru yang tidak dapat diekspirasikan yang berjumlah lebih kurang 1000 ml.
Volume udara pernapasan : antara 500-3500 ml, yaitu : 500 ml volume tidal + 1500 ml udara suplementer.
Kapasitas Vital : Jumlah udara pernapasan 3500 ml. Kapasitas vital + udara residu → Kapasitas Total.
Alat untuk mengukur kapasitas vital disebut Spiromemeter.
dan ekspirasi lebih kurang 500 ml dalam keadaan normal.
* Dari 500 ml udara umumnya 350 ml sampai paru-paru
* Dari 500 ml udara umumnya 150 ml sampai di saluran pernapasan.
Para olahragawan dapat menambah udara cadangan Inspirasi (udara Komplementer) lebih kurang 1500 ml.
Para olahragawan dapat menambah udara cadangan ekspirasi(udara Suplementer) lebih kurang 1500 ml juga.
Udara Residu : udara sisa yang selalu berada dalam paru-paru yang tidak dapat diekspirasikan yang berjumlah lebih kurang 1000 ml.
Volume udara pernapasan : antara 500-3500 ml, yaitu : 500 ml volume tidal + 1500 ml udara suplementer.
Kapasitas Vital : Jumlah udara pernapasan 3500 ml. Kapasitas vital + udara residu → Kapasitas Total.
Alat untuk mengukur kapasitas vital disebut Spiromemeter.
C. Kelamin dan Gangguan Pernapasan Manusia
a.
Asma
asma disebabkan oleh :
*Bronkokonstriksi : penyempitan saluran pernapasan.
*Inflamasi (peradangan) : saluran pernapasan hingga merusak saluran sel epitel.
asma disebabkan oleh :
*Bronkokonstriksi : penyempitan saluran pernapasan.
*Inflamasi (peradangan) : saluran pernapasan hingga merusak saluran sel epitel.
b.
Bermacam-macam Radang
*Bronkhitis : radang bronkus
*Renitis : radang pada hidung
*Sinusitis : radang di sebelah atas rongga hidung
*Laringis : radang pada laring
*Pleuritis : radang Pleura.
*Bronkhitis : radang bronkus
*Renitis : radang pada hidung
*Sinusitis : radang di sebelah atas rongga hidung
*Laringis : radang pada laring
*Pleuritis : radang Pleura.
c.
Berkurangnya jumlah Hemoglobin
Disebabkan oleh anemis dan pendarahan berat
Disebabkan oleh anemis dan pendarahan berat
d.
Emfisema
penyakit paru-paru degeneratis
penyakit paru-paru degeneratis
e.
pneumonia
Pneumonia disebut juga radang paru-paru. Disebabkan oleh bakteri Diplococcus pneumoniae
Pneumonia disebut juga radang paru-paru. Disebabkan oleh bakteri Diplococcus pneumoniae
f.
Kanker paru-paru
Disebabkan oleh asap rokok
Disebabkan oleh asap rokok
g.
Keracunan Gas CN (Sianida) dan CO
Gangguan pengangkutan oksigen ke sel-sel tubuh / jaringan tubuh .
Gangguan pengangkutan oksigen ke sel-sel tubuh / jaringan tubuh .
h. Polip dan Amandel
Pembengkakan kelenjar limfa di daerah hidung (Polip). Dan di daerah tekak (Amandel).
Pembengkakan kelenjar limfa di daerah hidung (Polip). Dan di daerah tekak (Amandel).
i.
Tbc ( Tuberkulosis).
0 komentar:
Posting Komentar